Obat merupakan sesuatu yang umumnya dikonsumsi saat
seseorang sakit. Saat menderita flu, batuk, sakit maag atau sakit kepala (pusing), kebanyakan orang
mengobatinya dengan mengkonsumsi obat bebas yang dapat dibeli di warung, toko
atau apotik. Hal ini disebabkan karena penyakit tersebut umumnya cepat sembuh
dan dianggap tidak berbahaya. Tetapi, ada hal yang perlu diperhatikan saat Anda
mengkonsumsi obat bebas atau antibiotik.
Obat
Bebas
Obat
bebas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas atau tidak membutuhkan resep
dokter. Obat bebas cukup aman dikonsumsi bila mengikuti aturan pakai dan dosis
yang tercantum dalam kemasan. Anda juga harus memastikan apakah obat bebas
tersebut benar-benar obat bebas yang aman, bukan obat yang membutuhkan resep
dokter tetapi dapat dibeli secara bebas.
Sesuaikan
obat yang akan dikonsumsi dengan penyakit yang diderita. Misalnya, saat Anda
batuk, perhatikan apakah batuk tersebut termasuk jenis batuk kering atau batuk
berdahak. Batuk kering biasanya disebabkan karena adanya iritasi. Sedangkan
batuk berdahak karena masuknya virus atau bakteri sehingga tubuh mengeluarkan
lendir untuk melawannya.
Atau
bila Anda menderita flu, dapat dideteksi apakah flu disebabkan virus atau
bakteri. Flu yang disebabkan virus biasanya mengeluarkan cairan encer yang
sebenarnya bisa disembuhkan dengan cukup beristirahat, minum banyak air, dan
makan makanan bergizi dan mengandung vitamin khususnya vitamin C, tanpa perlu
mengkonsumsi obat. Sebaliknya, bila cairan kental berarti flu disebabkan oleh bakteri
yang perlu diatasi dengan mengkonsumsi obat atau dengan pergi ke dokter untuk
mendapatkan antibiotik.
Anda
perlu mengetahui apa kandungan yang terdapat dalam obat bebas dan memastikan
agar Anda atau orang yang akan mengkonsumsi obat tersebut tidak memiliki alergi
terhadap kandungan obat. Hindari mengkonsumsi kandungan tertentu dari obat
dikonsumsi dengan dosis dua kali lipat atau lebih. Hal ini dimungkinkan apabila
seseorang mengkonsumsi obat flu dan obat sakit kepala bersamaan sehingga
kandungan parasetamol yang terdapat dalam kedua obat tersebut masuk ke tubuh
dengan dosis ganda.
Berikut
ini tabel kandungan yang umumnya terdapat dalam obat bebas dan kegunaannya.
Obat untuk Penyakit
|
Kandungan dalam Obat
|
Manfaat
|
Flu atau Pilek
|
Parasetamol
(Asetaminofen) |
Penurun
panas (antipiretik) dan meredakan nyeri otot dan sendi (amalgesik)
|
Klorpeniramin
atau Difenhidramin atau Feniramin atau Tripolidin
(Antihistamin) |
Mengatasi
alergi dan meredakan bersin.
|
|
Pseudoefedrin
atau Efedrin atau Fenilefrin atau Fenilpropanolamin
(Dekongestan) |
Melegakan
tenggorokan dan melonggarkan saluran pernapasan dengan cara mengurangi
lendir.
|
|
Batuk Kering
|
Dextromethorpan
(DMP) |
Meredakan
batuk kering.
|
Parasetamol
|
Menurunkan
panas dan meredakan nyeri otot dan sendi.
|
|
Dextromethorphan
(Antitusif) |
Meredakan
refleks batuk secara langsung dengan cara menekan pusat batuk baik yang
berada di sumsum sambungan (medulla) atau pada pusat saraf (otak).
|
|
Batuk Berdahak
|
Guaifenesin
dan garam ammonium guaicol
(Ekspetoran) |
Mengeluarkan
cairan encer sehingga dahak menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan.
|
Ambroxol
dan Bromexin
(Mukolitik) |
Mengurangi
kekentalan cairan lendir.
|
|
Sakit Kepala atau Pusing
|
Parasetamol
atau Asam Mefenamat atau Asam Asetil Salisilat
|
Menurunkan
panas dan meredakan nyeri otot dan sendi.
|
Sakit Lambung atau Sakit Maag
|
Aluminium
hidroksida dan Magnesium Hidroksida
|
Mengurangi
nyeri lambung dengan menetralkan asam lambung.
|
Diare
|
Attapulgite
dan Pectin
|
Mengurangi
pergerakan usus.
|
Efek samping
yang dapat terjadi bila kelebihan dosis (over dosis) obat adalah nyeri
lambung, jantung berdebar,
gelisah, kejang atau hilang kesadaran. Dampak terburuknya dapat mengakibatkan
kematian.
Antibiotik
Bila Anda tidak kunjung sembuh
setelah mengkonsumsi obat bebas, sebaiknya Anda segera pergi ke dokter agar
dapat diberikan obat yang tepat. Untuk penyakit yang menyangkut infeksi,
umumnya dokter akan memberikan antibiotik, walaupun dalam banyak kasus ada yang
dapat disembuhkan tanpa mengkonsumsi antibiotik. Maka, tidak ada salahnya Anda
menanyakan jenis serta kegunaan obat yang diberikan dokter.
Antibiotik yang dikonsumsi
secara berlebihan dalam jangka pendek dapat menyebabkan alergi seperti
gatal-gatal, nyeri lambung, mual atau bengkak pada bibir, kelopak mata, dan
bagian tubuh lainnya. Dampak lainnya adalah bakteri menjadi kebal, sehingga
apabila bakteri yang sama menyerang tubuh diperlukan antibiotik dengan dosis
yang lebih banyak atau antibiotik yang lebih berat untuk melawannya.
Karena itu jika Anda sakit
tidak terlalu parah, sebaiknya hindari penggunaan antibiotik, karena dapat
membuat bakteri dalam tubuh lebih kebal. Di negara-negara maju, penggunaan
antibiotik dibatasi dan tidak mudah diberikan kepada pasien. Dokter biasanya
akan memberikan resep dengan obat non antibiotik kecuali kondisi infeksi atau
penyakit pada pasien sudah tergolong parah.
Gunakan obat dengan bijak, dan
rasakan manfaatnya. Sebaiknya Anda menjaga kondisi kesehatan tubuh Anda. Namun
jika Anda sakit, gunakan dan pilihlah obat dengan tepat. Semoga cepat sembuh!
Kapan
Saat yang Tepat untuk Minum Obat?
Mengkonsumsi
obat, baik obat bebas atau obat dengan resep dokter termasuk antibiotik
sebaiknya tidak dilakukan saat perut dalam keadaan kosong karena dapat
menyebabkan efek yang buruk. Selalu gunakan air putih bukan kopi, susu atau teh
saat minum obat. Dan yang terpenting selalu ikuti anjuran pemakaian agar
terhindar dari efek samping yang berbahaya.
0 komentar:
Posting Komentar